TOKYO – Bergabung dengan Tokyo dan Okinawa, empat prefektur yakni Chiba, Kanagawa, Saitama, dan Osaka pada Senin (2/8) memasuki status darurat COVID-19 di Jepang akibat lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini.
Status darurat untuk tiga prefektur di dekat Tokyo, yaitu Chiba, Kanagawa dan Saitama, serta Prefektur Osaka, akan berlangsung hingga 31 Agustus mendatang. Sementara itu, masa darurat di Tokyo dan Okinawa juga diperpanjang hingga 31 Agustus dari yang semula ditetapkan pada 22 Agustus.
Pemerintah Jepang berencana meluncurkan beberapa standar untuk melonggarkan pembatasan sesuai dengan progres vaksinasi penduduk. Namun demikian, tampaknya belum ada tanda-tanda pandemi akan berakhir di Jepang.
Di bawah status darurat, tempat-tempat yang menyajikan minuman beralkohol atau menawarkan layanan karaoke diminta untuk menangguhkan bisnis mereka, dan tempat-tempat yang tidak menyajikan minuman keras diminta untuk tutup pada pukul 20.00 waktu setempat. Pemerintah akan menawarkan uang kompensasi untuk kepatuhan.
Di luar enam prefektur tersebut, status kuasi darurat diterapkan di beberapa bagian dari lima prefektur, yaitu Hokkaido, Ishikawa, Kyoto, Hyogo, dan Fukuoka mulai Senin hingga akhir Agustus. Status kuasi darurat dinilai kurang mampu membatasi kegiatan bisnis dibandingkan dengan status darurat.
Sesuai dengan kebijakan pemerintah, menyajikan minuman beralkohol tidak diperbolehkan dan restoran yang tidak menyajikan minuman keras diminta untuk tutup pada pukul 20.00 waktu setempat yang juga di bawah kebijakan status kuasi darurat, dan gubernur setempat dari lima prefektur itu dapat melonggarkan pembatasan berdasarkan perbaikan situasi.
Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Jepang, total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah meningkat menjadi 18.927 per 28 Juli, 1,8 kali lipat dari jumlah di pekan sebelumnya. Tingkat okupansi ranjang rumah sakit di prefektur Tokyo, Saitama, Ishikawa, dan Okinawa mencapai 50 persen atau lebih tinggi.
Sejalan dengan liburan musim panas dan Obon, Asosiasi Gubernur Nasional pada Minggu (1/8) pada prinsipnya mendesak orang-orang untuk tidak bepergian melintasi perbatasan prefektur. Perihal melakukan perjalanan esensial, badan tersebut meminta orang-orang untuk melakukan tes COVID-19. [Xinhua]