NEW DELHI – Pemerintah India pada Sabtu (3/7) mengatakan dua dosis vaksin COVID-19 memberikan sekitar 98 persen perlindungan dari kematian akibat penyakit tersebut, sementara satu dosis memberikan perlindungan hampir 92 persen.
Informasi rinci ini disampaikan oleh V K Paul, anggota (kesehatan) wadah pemikir pemerintah National Institution for Transforming India (NITI) Aayog (komisi) dalam konferensi pers di New Delhi.
Paul mengutip penelitian yang dilakukan terhadap personel kepolisian di Negara Bagian Punjab di India utara oleh Institut Pascasarjana Pendidikan dan Penelitian Kedokteran di Chandigarh bekerja sama dengan pemerintah lokal Punjab.
Studi yang dikutip Paul mengungkapkan 4.868 personel polisi tidak divaksinasi dan dari mereka, 15 di antaranya meninggal akibat infeksi COVID-19, yang turun menjadi 3,08 insidensi per seribu.
“Kemudian dari 35.856 personel polisi yang diberikan satu dosis, sembilan di antaranya meninggal, yang berarti 0,25 insidensi per seribu. Sebanyak 42.720 personel menerima kedua dosis vaksin dan dari mereka, dua di antaranya meninggal, yang berarti 0,05 insidensi per seribu,” ujarnya.
“Dari angka-angka ini, kami menemukan bahwa satu dosis vaksin memberikan 92 persen perlindungan dari kematian, sementara dua dosis memberikan perlindungan 98 persen.”
Personel polisi termasuk dalam kelompok berisiko tinggi.
Paul menuturkan penelitian-penelitian semacam itu dan temuan mereka menunjukkan bahwa vaksinasi dapat mencegah penyakit serius dan kematian.
“Jadi, percayalah pada vaksin karena efektif,” imbuhnya. [Xinhua]