URUMQI – Pendanaan pemerintah di sektor medis dan kesehatan mencapai hampir 157,8 miliar yuan (1 yuan = Rp2.212) di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, selama periode Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020), kata otoritas kesehatan setempat.
Sebagian dari belanja kesehatan yang ditanggung oleh pemerintah meningkat dari 24,4 miliar yuan pada 2015 menjadi 46,6 miliar yuan pada 2020 di daerah Xinjiang, mengurangi proporsi pengeluaran pribadi warga di sektor ini menjadi di bawah 30 persen, kata Cui Yan, wakil kepala komisi kesehatan daerah tersebut. Pengumuman itu disampaikan Cui dalam konferensi pers pada Selasa (14/9).
Xinjiang menginvestasikan 438 juta yuan untuk membangun 147 rumah sakit di kota-kota kecil dan 546 klinik di desa-desa selama periode tersebut, yang secara umum memastikan bahwa layanan medis tersedia di setiap kota dan desa, papar Cui.
Tuberkulosis telah lama menjangkiti penduduk pedesaan di Xinjiang selatan. Dari 2016 hingga 2020, penyakit tuberkulosis yang dilaporkan di daerah itu turun 64 persen melalui langkah-langkah seperti pemeriksaan kesehatan gratis serta rawat inap dan isolasi gratis. Xinjiang akan terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan medis demi membawa manfaat bagi lebih banyak warga, imbuh Cui. [Xinhua]