DHAKA – Bangladesh telah memberlakukan larangan masuk bagi para pelancong dari India melalui pelabuhan darat di tengah gelombang kedua pandemi COVID-19 di negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen mengumumkan pembatasan perbatasan COVID-19 itu pada Minggu (25/4).
Menurutnya, larangan tersebut berlaku bagi perjalanan personel dari India menuju Bangladesh dan akan berlangsung selama 14 hari mulai Senin (26/4). Namun, perdagangan kedua negara akan tetap berjalan seperti biasa.
Perjalanan udara antara kedua negara telah ditangguhkan sejak 14 April lalu menyusul peningkatan tajam infeksi COVID-19 di India.
Bangladesh melaporkan 2.922 kasus terkonfirmasi baru COVID-19 dan tambahan 101 kematian akibat epidemi virus corona pada Minggu, sehingga total infeksi dan kematian di negara itu masing-masing menjadi 745.322 dan 11.053.
Data resmi menunjukkan bahwa 21.922 sampel diuji dalam 24 jam terakhir di seluruh Bangladesh.
Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh di negara itu naik menjadi 657.452 dengan 4.301 kesembuhan baru dilaporkan pada Minggu yang sama, menurut Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan Bangladesh.
Menurut data resmi, tingkat kematian akibat COVID-19 di Bangladesh saat ini sebesar 1,48 persen, sementara tingkat kesembuhan 88,21 persen. [Xinhua]