Anak-anak bermain dengan boneka beruang raksasa di luar sebuah restoran di Paris, Prancis, pada 3 Maret 2021. (Xinhua/Gao Jing)
Lebih dari 1 juta anak di Kawasan Eropa WHO melewatkan semua atau beberapa vaksinasi rutin sejak merebaknya pandemi pada 2020. Hal itu menciptakan risiko signifikan terkait wabah campak, polio, difteri, dan penyakit menular lainnya.
KOPENHAGEN, 24 April (Xinhua) — Para pejabat kesehatan menyampaikan peringatan terkait penurunan tingkat imunisasi di seluruh kawasan Eropa, yang diperburuk oleh pandemi COVID-19 dan konflik di Ukraina.
“COVID-19 memberikan tekanan yang signifikan terhadap sistem kesehatan dan mengekspos kekurangan di sektor tenaga kerja kesehatan. Karantina wilayah (lockdown) dan kekhawatiran tertular COVID-19 saat mengunjungi fasilitas kesehatan membuat beberapa keluarga menunda jadwal vaksinasi anak-anak mereka,” kata para pejabat dalam pernyataan gabungan pada Senin (24/4).
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Henri P. Kluge, Komisaris Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan Stella Kyriakides, dan Direktur Regional Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) untuk Eropa dan Asia Tengah Afshan Khan, saat WHO Kawasan Eropa memperingati Pekan Imunisasi Eropa 2023.
Orang-orang yang membawa tas belanja berjalan di Regent Street di London, Inggris, pada 24 November 2021. (Xinhua/Tim Ireland)
Diungkapkan pula bahwa lebih dari 1 juta anak di Kawasan Eropa WHO melewatkan semua atau beberapa vaksinasi rutin sejak merebaknya pandemi pada 2020. Hal ini menciptakan risiko signifikan terkait wabah campak, polio, difteri, dan penyakit menular lainnya. Kasus campak di kawasan tersebut, yang mencakup 53 negara, meningkat dari 159 pada 2021 menjadi lebih dari 900 pada 2022, sementara kasus difteri melonjak dari 41 pada 2021 menjadi 300 pada 2022.
“Semakin banyak anak yang melewatkan jadwal vaksinasi mereka, semakin besar pula risiko merebaknya wabah campak, polio, difteri, dan penyakit menular berbahaya lainnya,” ujar para pejabat kesehatan itu.
Mereka juga membahas kesenjangan pemerataan imunisasi yang terus meningkat antara negara miskin dan negara kaya. Pada 2021, separuh dari 20 negara berpenghasilan menengah di kawasan tersebut melaporkan cakupan vaksin di bawah 90 persen untuk setidaknya satu jenis vaksin, dibandingkan dengan kurang dari 10 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Tantangan lainnya bagi strategi imunisasi di kawasan tersebut meliputi konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan gempa bumi di Turkiye, yang mengganggu layanan kesehatan dan membatasi akses ke vaksin yang dapat menyelamatkan nyawa.
Pekan Imunisasi Eropa merupakan inisiatif tahunan yang diadakan di pekan terakhir bulan April. [Xinhua]
Orang-orang terlihat di sebuah taman bir di Berlin, Jerman, pada 5 Juni 2021. (Xinhua/Stefan Zeitz)