BEOGRAD – Pembangunan fasilitas produksi vaksin COVID-19 China pertama di Eropa dimulai di Serbia pada Kamis (9/9).
Pabrik tersebut direncanakan akan memproduksi 30 juta dosis vaksin setiap tahun mulai April 2022, dan diperkirakan dapat memasok Serbia serta beberapa negara di kawasan itu dan Eropa dengan vaksin Sinopharm yang dikembangkan China.
Peletakan batu pertama pabrik baru tersebut dilakukan oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan dihadiri pula oleh Duta Besar China Chen Bo, menurut siaran pers kantor kepresidenan Serbia.
Vucic menyatakan bangga bahwa Serbia, bersama dengan para mitra dari China dan Uni Emirat Arab (UEA), “berusaha dan tampaknya mampu memecahkan beberapa permasalahan global.”
“Ini bukan kemitraan atas dasar kepentingan, tetapi sebuah bukti persahabatan,” kata Vucic.
Pada Januari tahun ini, Serbia memulai kampanye vaksinasi massalnya dengan menggunakan vaksin Sinopharm. Vaksin tersebut merupakan yang paling banyak digunakan di kalangan warga Serbia di samping beberapa vaksin dari produsen lain.
Pada Juni lalu, Serbia mulai memproduksi vaksin COVID-19 Sputnik V asal Rusia di Institut Virologi, Vaksin, dan Serum “Torlak” di Beograd.
Vaksin China, termasuk Sinopharm dan Sinovac, telah mendapat persetujuan WHO untuk penggunaan darurat.
Presiden China Xi Jinping pada Kamis, saat berpidato dalam KTT BRICS ke-13 via tautan video, mengatakan bahwa China akan berusaha untuk menyediakan total 2 miliar dosis vaksin COVID-19 bagi dunia hingga akhir tahun ini. Lebih lanjut Xi mengatakan bahwa China hingga saat ini telah menyediakan lebih dari 1 miliar dosis vaksin produk jadi dan vaksin dalam bentuk bulk ke lebih dari 100 negara dan organisasi internasional.
Sejak merebaknya pandemi COVID-19, China telah mengirim bantuan medis dan vaksin ke Serbia serta membantu membangun dua laboratorium “Mata Api” untuk pengujian PCR. Para dokter China menghabiskan waktu berbulan-bulan membantu mempersiapkan langkah-langkah pencegahan di negara itu. [Xinhua]