Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman Martin Griffiths mengunjungi anak-anak pengidap kanker dan leukemia setibanya di bandar udara internasional Sanaa, Yaman, pada 5 Januari 2019. (Foto dokumentasi Xinhua)
SANAA, 14 Oktober (Xinhua) — Sepuluh anak pengidap leukemia meninggal dunia setelah diberi obat-obatan selundupan di sebuah rumah sakit umum di Sanaa, ibu kota Yaman, demikian dilaporkan saluran televisi al-Masirah yang dikelola Houthi pada Jumat (14/10), mengutip pernyataan otoritas kesehatan yang dikendalikan Houthi.
Sementara itu, sembilan anak lainnya berada dalam kondisi kritis setelah mengonsumsi obat-obatan selundupan yang sama, ungkap pernyataan yang dirilis pada Kamis (13/10) malam waktu setempat, seraya menambahkan bahwa penyelidikan terkait hal tersebut sedang dilakukan.
Obat-obatan selundupan lazim digunakan di rumah sakit di seantero Yaman, yang bertahun-tahun dilanda krisis obat-obatan, peralatan, dan dana.
Seorang anak laki-laki yang mengidap penyakit memegang sebuah poster saat menunggu kedatangan Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman Martin Griffiths di bandar udara internasional di Sanaa, Yaman, pada 5 Januari 2019. (Foto dokumentasi Xinhua)
Lebih dari separuh fasilitas medis di Yaman telah lumpuh sejak perang sipil pecah.
Pemberontak Houthi merebut sebagian besar wilayah Yaman utara pada 2014 dan mengusir pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dari Sanaa, menjerumuskan negara Arab itu ke dalam perang sipil yang berlanjut hingga hari ini.
Perang tersebut menewaskan puluhan ribu orang, menjadikan 4 juta orang telantar, dan mendorong negara Arab tersebut ke jurang kelaparan. [Xinhua]