SYDNEY – Seiring terus melonjaknya pandemi di New South Wales (NSW), Australia, otoritas di negara bagian itu menyatakan status darurat wabah nasional pada Jumat (23/7) dan menyerukan pengalihan pasokan vaksin nasional.
Setelah rapat kabinet krisis pada pagi hari, Kepala Pemerintahan NSW Gladys Berejiklian mendeklarasikan status darurat nasional berdasarkan rekomendasi dari Kepala Petugas Kesehatan Kerry Chant.
“Dr. Chant dan timnya menyarankan kepada kami bahwa situasi yang terjadi saat ini di NSW, yakni di sekitar wilayah barat daya dan kini di pinggiran Sydney bagian barat, dianggap sebagai darurat nasional,” tutur Berejiklian.
Di bawah langkah baru ini, Chant merekomendasikan pengalihan pasokan vaksin nasional kepada para pekerja esensial di episentrum wabah di Sydney serta mendesak pengiriman dan penyuntikan vaksin dengan segera.
“Urgensi ini benar-benar mendesak, jadi menurut saya kita perlu menyuntikkan vaksin pada Sabtu, Minggu, Senin, dan kita harus menggenjot peluncuran vaksin…,” ujar Chant.
Namun, pengumuman NSW ini menuai kontroversi karena usulan realokasi vaksin akan berarti mengambil persediaan jatah vaksin Pfizer negara-negara bagian lain di Australia.
Berejiklian membela usulan realokasi tersebut, dengan mengatakan, “Ini bukan hanya tantangan bagi NSW, melainkan juga tantangan bagi negara (Australia).”
NSW melaporkan rekor tertinggi 136 kasus baru harian penularan lokal dari sekitar 87.000 tes yang dilakukan dalam 24 jam terakhir hingga Kamis (22/7) pukul 20.00 waktu setempat. Sebanyak 53 kasus di antaranya berada di tengah masyarakat selama periode penularan penuh mereka.
NSW juga melaporkan kematian seorang pria berusia 89 tahun pada Kamis malam, menambah total kematian dalam wabah terbaru ini menjadi enam orang.
“Saya hanya ingin memperingatkan bahwa sayangnya, kita akan melihat lebih banyak (kematian) seiring meningkatnya jumlah kasus,” kata Berejiklian.
Pada Jumat pagi, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan bahwa negaranya akan menangguhkan program gelembung perjalanan (travel bubble) dengan seluruh wilayah Australia selama delapan pekan mulai Jumat tengah malam. [Xinhua]