BANGKOK – Militer Thailand bersinergi dengan kepolisian dan personel pemerintah lainnya dalam menerapkan jam malam selama 14 hari di Bangkok serta sembilan provinsi, demikian disampaikan Komandan Tertinggi Chalermpol Srisawat pada Minggu (11/7).
Para personel militer ambil bagian dalam penerapan jam malam yang mulai berlaku pada Senin (12/7) antara pukul 21.00 hingga 04.00 waktu setempat. Ini dilakukan sebagai bagian dari pengetatan langkah untuk memerangi lonjakan kasus COVID-19, kata Chalermpol dalam konferensi pers.
Hampir 150 pos pemeriksaan didirikan di jalanan Bangkok dan provinsi-provinsi di sekitarnya serta empat provinsi di wilayah selatan untuk meminimalkan perjalanan darat selama penerapan jam malam, ujarnya. Thailand sedang berjuang untuk meredam gelombang ketiga pandemi sejak April lalu.
Akibat varian Delta yang lebih menular, kasus harian di negara Asia Tenggara itu terus meningkat belakangan ini.
Pada Minggu, Thailand melaporkan 9.539 kasus baru COVID-19, hari ketiga berturut-turut dengan lebih dari 9.000 kasus terkonfirmasi, dan 86 kematian, menurut Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (Center for COVID-19 Situation Administration/CCSA) Thailand.
Penambahan baru itu membuat total kasus terkonfirmasi dan kematian akibat COVID-19 di Thailand masing-masing menjadi 336.371 dan 2.711. [Xinhua]