KOPENHAGEN – Sebanyak 1.334 warga Denmark terinfeksi COVID-19 setelah mendapatkan vaksinasi lengkap antara awal peluncuran vaksinasi negara itu pada 27 Desember 2020 lalu hingga 1 Juni 2021, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Statens Serum Institut (SSI) pada Senin (7/6).
Secara keseluruhan, 1.369.059 warga Denmark, atau 23,4 persen dari populasi, kini telah mendapatkan vaksinasi lengkap, sementara 2.391.327 orang, atau 40,9 persen dari populasi, telah menerima setidaknya satu suntikan, menurut data terbaru SSI.
“Ini setara dengan 0,1 persen (orang) terinfeksi meski sudah divaksinasi, yang tergolong sangat rendah,” kata Camilla Foged, profesor desain vaksin di Departemen Farmasi Universitas Kopenhagen, kepada kantor berita Denmark Ritzau.
“Saya kira ini karena kita memiliki kebijakan penutupan yang relatif ketat, sehingga tingkat infeksi pun menjadi rendah. Vaksin juga membantu menurunkan tingkat infeksi,” katanya.
Total 5.801 orang terkonfirmasi terinfeksi COVID-19 setelah menerima dosis pertama vaksin, dan 3.838 di antaranya, atau 66 persen, terpapar virus tersebut dalam dua pekan pertama, menurut studi SSI.
Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat masih harus berhati-hati meskipun telah menerima suntikan pertama vaksin, kata Foged memperingatkan.
Sebagian besar vaksin yang disuntikkan di Denmark adalah vaksin COVID-19 dari Pfizer/BioNTech dan Moderna.
Dalam 24 jam terakhir, SSI mencatat 459 kasus infeksi baru COVID-19 dan tambahan dua kematian, sehingga total masing-masing secara nasional menjadi 286.948 kasus dan 2.520 kematian. [Xinhua]