Jumlah kematian harian akibat COVID-19 di AS mencapai 3.506 orang pada Jumat pekan lalu, mendekati rekor tertinggi yang tercatat di angka sekitar 4.000 orang pada pertengahan Januari 2021, menurut data dari CDC AS.
WASHINGTON, Amerika Serikat (AS) mencatatkan pertumbuhan mengkhawatirkan dalam angka kematian akibat COVID-19 meskipun jumlah kasus dan pasien rawat inap mengalami penurunan, dengan angka kematian harian melebihi 3.500 untuk pertama kalinya dalam kurun waktu sekitar setahun terakhir.
Jumlah kematian harian akibat COVID-19 di AS mencapai 3.506 orang pada Jumat (21/1) pekan lalu, mendekati rekor tertinggi yang tercatat di angka sekitar 4.000 orang pada pertengahan Januari 2021, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Sekitar 2.000 warga Amerika meninggal dunia akibat COVID-19 setiap harinya, naik dari angka pada Desember lalu. Kematian akibat COVID-19, yang pelaporannya sering terlambat beberapa hari hingga pekan setelah wabah terjadi, masih terus meningkat secara nasional.
Kasus COVID-19 dan jumlah pasien rawat inap terus naik, disebabkan oleh varian Omicron yang sangat menular, tetapi tingkat pertumbuhannya sudah mulai melambat.
Hingga 19 Januari, AS mencatatkan rata-rata kasus baru harian sekitar 745.000 secara nasional, turun 5 persen dari pekan sebelumnya, menurut data CDC.
Negara tersebut saat ini melaporkan rata-rata pasien rawat inap baru sekitar 19.000 setiap harinya, turun 11,7 persen dari rekor tertinggi rata-rata tujuh harian yang tercatat di angka 21.592 pada pekan yang berakhir 15 Januari tahun ini, tunjuk data CDC.
Varian Omicron terus menjadi varian dominan pada semua kasus infeksi. CDC memperkirakan proporsi nasional Omicron akan sebesar 99,5 persen pada pekan yang berakhir 15 Januari.
Tingkat kasus baru COVID-19 di AS “mengarah ke jalur yang benar,” tutur Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS, pada Minggu (23/1).
Dia memperingatkan bahwa kasus masih meningkat di wilayah Selatan dan Barat, tempat wabah Omicron merebak belakangan dibandingkan wilayah Timur Laut.
Fauci mengatakan dirinya optimistis bahwa dalam “beberapa pekan hingga sebulan ke depan atau lebih,” negara tersebut bisa jadi mencatatkan level penularan yang cukup rendah, dan virus corona “pada dasarnya akan digolongkan dalam infeksi pernapasan umum yang kita telah belajar untuk hidup bersamanya,” sehingga masyarakat dapat melanjutkan kehidupan secara normal.
Saat ini, sekitar 63,2 persen dari total populasi AS telah mendapatkan vaksinasi lengkap. Namun demikian, 53,2 persen dari total populasi yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis penguat (booster) masih belum mendapatkan suntikan tersebut, menurut data CDC.
Para pejabat dan pakar kesehatan telah mendesak warga Amerika agar mendapatkan vaksinasi lengkap dan dosis boosteruntuk melindungi diri mereka sendiri serta mengendalikan lonjakan pandemi. [Xinhua]