KUALA LUMPUR – Malaysia memberikan izin penggunaan darurat bersyarat untuk vaksin COVID-19 dosis tunggal yang dikembangkan oleh perusahaan China, CanSino Biologics, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Malaysia pada Selasa (15/6).
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan persetujuan itu diberikan oleh para regulator untuk Vaksin Rekombinan Virus Corona Baru Convidecia (Vektor Adenovirus Tipe 5) yang dikembangkan oleh CanSino.
Wakil Presiden CanSino Biologics Xin Chunlin menuturkan kepada Xinhua bahwa CanSino akan memasok produk jadi vaksin tersebut ke Malaysia, dan juga menjalin kerja sama dengan mitra-mitra setempat untuk produksi lokal. Vaksin COVID-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi Amerika Serikat Johnson & Johnson juga mendapatkan izin penggunaan darurat pada Selasa, tutur Noor Hisham, menambahkan bahwa Malaysia diperkirakan akan mendapatkan vaksin itu melalui partisipasinya dalam program COVAX pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dia menyatakan bahwa Malaysia juga memberikan izin penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk warga berusia 12 tahun ke atas. Sebelumnya, pada Januari lalu vaksin itu telah mengantongi izin untuk dapat digunakan pada warga berusia 18 tahun ke atas di negara Asia Tenggara tersebut.
Sebelum vaksin CanSino mengantongi izin, baik produk jadi vaksin yang diimpor dari China maupun produk vaksin Sinovac China yang diproses fill-and-finish secara lokal telah digunakan dalam program imunisasi nasional Malaysia setelah mendapatkan persetujuan dari pihak regulator negara tersebut.
Malaysia telah menggenjot kampanye vaksinasinya yang dimulai pada Februari, dengan rekor tertinggi harian yakni 197.963 dosis vaksin dicatatkan pada Senin (14/6). Sekitar 4,6 juta dosis vaksin telah disuntikkan, dengan 1,4 juta warga sudah menerima dua dosis. [Xinhua]