TRIPOLI – Perdana Menteri Libya Abdul-Hamed Dbeibah pada Senin (2/8) mengumumkan bahwa Libya telah menerima 1.260.000 dosis vaksin COVID-19 Sinovac buatan China.
Kiriman 800.000 dosis vaksin lainnya diperkirakan akan tiba pada Selasa (3/8), kata Dbeibah dalam konferensi pers bersama Menteri Kesehatan Libya Ali Zanati di Bandar Udara Internasional Mitiga di ibu kota Tripoli saat kiriman vaksin itu tiba.
Dbeibah menyerukan agar warga segera mengikuti vaksinasi, karena “ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan virus itu.”
Zanati mengungkapkan bahwa tingkat penularan di negara itu turun dari 68 persen menjadi 24 persen berkat kebijakan perlindungan yang baru-baru ini diterapkan terkait virus tersebut, yang meliputi larangan terhadap perkumpulan publik serta pemberlakuan jam malam.
Pemerintah Libya baru-baru ini meluncurkan kampanye vaksinasi COVID-19 “luar biasa”, dengan orang-orang yang berusia di atas 18 tahun, baik warga negara Libya maupun warga negara asing, dapat dengan mudah pergi ke pusat vaksinasi sementara untuk mengikuti vaksinasi.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Nasional, total kasus COVID-19 di Libya sejauh ini mencapai 256.328, termasuk 193.144 pasien sembuh dan 3.579 kematian.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tripoli. (XHTV)