Deretan bendera putih untuk menghormati korban meninggal akibat COVID-19 terlihat di National Mall di Washington DC, Amerika Serikat, pada 2 Oktober 2021. (Xinhua/Liu Jie)
LONDON, 1 Oktober (Xinhua) — Kerugian ekonomi akibat krisis kecanduan opioid dan overdosis di Amerika Serikat (AS) mencapai hampir 1,5 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.232) pada 2020 saja dan angkanya berpotensi meningkat, demikian menurut laporan terbaru kongres AS.
Kematian terkait opioid melonjak selama pandemi COVID-19, termasuk kematian karena fentanil, obat penghilang nyeri sintetis yang keras, sehingga memperburuk krisis nasional yang sudah tragis dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang tinggi, menyumbang 75 persen dari 107.000 kematian akibat overdosis obat pada 2021, seperti dilansir Reuters, mengutip data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
“Ini setara dengan satu (jet) 737 yang jatuh setiap hari, tanpa ada penyintas. Ini angka kematian yang mengejutkan,” menurut Reuters, mengutip anggota Kongres AS David Trone, yang menjabat di Komite Ekonomi Gabungan Kongres yang mengeluarkan laporan tersebut.
Dalam laporannya, Komite tersebut mengatakan bahwa setelah mengadaptasi metode yang digunakan oleh para ilmuwan CDC dan menyesuaikannya dengan inflasi, ditemukan bahwa krisis tersebut merugikan ekonomi AS sebesar 1,47 triliun dolar pada 2020, naik 487 miliar dolar dari 2019. [Xinhua]