VIENTIANE – Kementerian Kesehatan Laos berencana mendapatkan tambahan pasokan vaksin COVID-19 pada 2022, sehingga ada lebih banyak vaksinasi gratis yang dapat diberikan kepada masyarakat jika wabah virus ini terus berlanjut hingga tahun depan.
Kementerian telah meminta pemerintah menyediakan anggaran untuk membeli lebih banyak vaksin mengingat penyediaan vaksin gratis melalui fasilitas COVAX global akan berakhir tahun ini, dilaporkan harian lokal Vientiane Times pada Selasa (10/8).
Pemerintah juga berharap mendapatkan bantuan dana dari masyarakat dan donatur lainnya. Tujuan utamanya adalah memvaksinasi seluruh populasi dengan 50 persen akan divaksinasi pada tahun 2021, ujar Menteri Kesehatan Laos Bounfeng Phommalaisith.
Tahun ini, Laos memperkirakan akan menerima 7,5 juta dosis, baik yang disumbangkan oleh negara-negara lain melalui fasilitas COVAX.
“Ini akan membantu lebih mendorong program vaksinasi dan membawa kami lebih dekat ke tujuan yakni memvaksinasi 50 persen populasi hingga akhir tahun ini,” tutur Bounfeng. Menurut perkiraan, memvaksinasi satu orang akan memakan biaya hampir 18 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.378). Artinya, hampir 100 juta dolar AS diperlukan untuk memvaksinasi semua orang, menurut sang menteri, mengutip perkiraan yang dibuat bersama oleh Kementerian Kesehatan Laos, Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
Vaksinasi telah diluncurkan di sejumlah daerah tertarget, yakni tempat-tempat yang telah diidentifikasi terdapat kasus-kasus COVID-19, daerah-daerah berisiko seperti provinsi yang ditandai dengan virus negara-negara, dan di provinsi-provinsi dengan populasi padat. Sejauh ini, 1.274.476 orang telah menerima vaksin dosis pertama, sementara 1.101.696 orang telah disuntikkan dosis kedua, papar Kementerian Kesehatan Laos. [Xinhua]