HAVANA – Badan Pengawas Obat-obatan, Perlengkapan, dan Peralatan Medis Kuba pada Jumat (9/7) memberikan izin penggunaan darurat kepada Abdala, satu dari lima vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh para ilmuwan Kuba.
Dalam pernyataannya, badan pengawas tersebut mengatakan bahwa pihaknya memberikan otorisasi penggunaan darurat kepada Abdala “setelah dipastikan persyaratan dan parameter yang diperlukan dalam hal kualitas, keamanan dan kemanjuran terpenuhi.”
Menurut para ilmuwan Kuba, vaksin yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Genetika dan Bioteknologi (Center for Genetic Engineering and Biotechnology/CIGB) itu memiliki tingkat kemanjuran 92,28 persen dalam tiga dosis yang diberikan dengan jeda waktu 14 hari.
Keputusan tersebut menjadikan Abdala sebagai vaksin pertama buatan Amerika Latin yang memenuhi persyaratan untuk penggunaan skala besar di negara itu dan bahkan untuk ekspor.
Menurut data terkini dari Kementerian Kesehatan Kuba, lebih dari 7 juta dosis vaksin buatan dalam negeri telah diberikan, dan lebih dari 3 juta warga Kuba telah menerima sedikitnya satu dosis sebagai partisipan dalam uji klinis atau dalam intervensi darurat.
Kuba pada Jumat mencatatkan angka pandemi terburuk sejak wabah tersebut mulai merebak 16 bulan lalu, dengan 6.422 kasus baru COVID-19 dan tambahan 28 kematian dalam 24 jam, menambah total kasus di negara itu menjadi 224.818 dan jumlah kematian menjadi 1.459. [Xinhua]