SEOUL – Korea Selatan (Korsel) melaporkan total 1.540 kasus infeksi “terobosan” (breakthrough) COVID-19, yang merujuk pada orang-orang yang teruji positif setelah divaksinasi lengkap, demikian disampaikan otoritas kesehatan negara tersebut pada Selasa (10/8).
Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 meski telah divaksinasi lengkap mencapai 1.540 per 5 Agustus, naik dari 1.132 sepekan sebelumnya, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA).
Angka tersebut setara dengan 23,6 dalam setiap 100.000 orang. Sementara itu, jumlah orang yang sudah divaksinasi lengkap di Korsel per 5 Agustus mencapai 6.516.203. Sebagaimana diketahui, penerima vaksin dapat terlindungi dari virus corona dua pekan setelah menerima vaksinasi lengkap. Adapun kasus infeksi terobosan mengacu pada orang-orang yang terinfeksi COVID-19 dua pekan setelah divaksinasi lengkap.
Dari seluruh kasus terobosan yang dilaporkan, sebanyak 221 terinfeksi dengan varian Delta, 24 varian Alpha, satu varian Beta dan satu varian Gamma. Lima belas di antaranya merupakan kasus serius, dan dua kematian dilaporkan dari kasus infeksi terobosan tersebut.
KDCA mengatakan kasus infeksi terobosan ini dapat ditemukan dari seluruh vaksin COVID-19. Namun, pihaknya menekankan bahwa manfaat dari vaksinasi tetap besar karena vaksinasi mampu menurunkan kasus serius dan kematian.
Menurut perhitungan terkini, Korsel melaporkan tambahan 1.540 kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus infeksi di negara itu menjadi 213.987. Pertambahan kasus harian berkisar di atas angka 1.000 selama 35 hari berturut-turut. [Xinhua]