SEOUL- Kasus harian COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) mencatatkan rekor tertinggi baru di tengah lonjakan kembali kasus yang terus berlanjut akibat klaster penularan di wilayah metropolitan Seoul, menurut otoritas kesehatan negara tersebut pada Rabu (21/7).
Korsel melaporkan 1.784 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menambah jumlah kasus infeksi menjadi 182.265, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA).
Angka tersebut merupakan angka kasus harian tertinggi sejak kasus pertama di negara itu terdeteksi pada Januari tahun lalu, melampaui angka tertinggi 1.614 kasus yang dilaporkan pada 14 Juli.
Pertambahan kasus harian naik tajam dari 1.278 pada hari sebelumnya, dan tetap bertahan di atas angka 1.000 selama 15 hari beruntun. Rata-rata pertambahan kasus harian dalam sepekan terakhir mencapai 1.479.
Pemerintah diperkirakan akan memperpanjang aturan jaga jarak sosial paling ketat di kawasan Seoul raya. Aturan itu sebelumnya diberlakukan selama dua pekan hingga 25 Juli mendatang.
Lonjakan kembali kasus COVID-19 baru-baru ini disebabkan oleh klaster penularan di Seoul dan provinsi tetangganya, Gyeonggi, serta kasus impor.
Dari kasus-kasus baru itu, 599 di antaranya merupakan warga Seoul, sementara 450 lainnya adalah warga yang tinggal di Provinsi Gyeonggi.
Sebanyak 58 kasus berasal dari luar Korsel, menambah total kasus impor di negara tersebut menjadi 11.034.
Satu kasus kematian baru juga dikonfirmasi, sehingga jumlah kematian akibat COVID-19 menjadi 2.060. Tingkat kematian secara keseluruhan di negara itu berada di angka 1,13 persen.
Selain itu, tambahan 1.287 pasien telah dibebaskan dari karantina setelah dinyatakan sembuh sepenuhnya, menambah total pasien sembuh menjadi 161.634. Tingkat pemulihan secara keseluruhan di Korsel tercatat 88,68 persen.
Korsel telah melakukan pengujian terhadap lebih dari 11,29 juta orang, dengan 10.864.225 di antaranya dinyatakan negatif COVID-19 dan 252.187 lainnya masih dalam pemeriksaan.
Sejak vaksinasi massal diluncurkan pada 26 Februari lalu, negara tersebut telah menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada total 16.442.892 orang, dengan 6.684.839 di antaranya telah menerima vaksinasi penuh. [Xinhua]