JAKARTA – Vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi China, Sinovac Biotech, terbukti efektif mengurangi risiko gejala COVID-19 di kalangan tenaga kesehatan (nakes) hingga 94 persen, demikian ditunjukkan sebuah studi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).
Ketua Tim Peneliti Survei Efektivitas Vaksin Sinovac Kemenkes Pandji Dhewantara pada Rabu (12/5) memaparkan bahwa penelitian yang dilakukan dari 13 Januari hingga 18 Maret tersebut melibatkan 128.290 tenaga kesehatan yang tidak terinfeksi COVID-19.
“Kesimpulannya didapat setelah mereka (nakes) menerima dosis kedua vaksin COVID-19,” kata Dhewantara.
Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa vaksin Sinovac terbukti 96 persen efektif melindungi tenaga kesehatan dari risiko rawat inap akibat infeksi virus corona, dan 98 persen efektif mencegah kematian akibat pandemi.
Seorang tenaga kesehatan mengacungkan ibu jari usai menerima dosis vaksin COVID-19 Sinovac China di Rumah Sakit Siloam di Jakarta pada 14 Januari 2021. (Xinhua/Agung Kuncahya B.)
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menuturkan tenaga kesehatan termasuk dalam kelompok dengan risiko tertinggi tertular COVID-19 karena mereka bekerja di garis depan penanganan pandemi.
Tarmizi juga menekankan pentingnya agar lebih banyak lagi orang menerima vaksinasi COVID-19 guna mencapai kekebalan kelompok dan mengakhiri pandemi sedini mungkin di dalam negeri.
Indonesia dihantam keras pandemi, dengan petugas layanan kesehatan menjadi kelompok yang paling rentan terhadap infeksi. Hingga akhir April, setidaknya 900 nakes Indonesia meninggal akibat COVID-19, menurut kanal Lapor-Covid-19, sebuah inisiatif data virus corona independen. [Xinhua]