WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) akan mempertahankan kebijakan pembatasan perjalanan masuk ke negara itu yang saat ini berlaku akibat melonjaknya kasus varian Delta COVID-19, demikian disampaikan Gedung Putih pada Senin (26/7).
Akibat meningkatnya kasus varian Delta di AS, terutama di kalangan warga yang belum divaksinasi, “kami akan mempertahankan kebijakan pembatasan perjalanan yang berlaku saat ini,” seperti disampaikan Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan dalam konferensi pers harian.
Administrasi federal mendapatkan tekanan dari para pelaku industri perjalanan dan sekutu untuk mencabut pembatasan ini.
AS saat ini memberlakukan larangan masuk bagi sebagian besar warga asing yang dalam 14 hari terakhir pernah berada di Inggris, area Schengen Eropa, Irlandia, China, Iran, Afrika Selatan, Brasil, dan India. AS juga tetap memberlakukan pembatasan perjalanan nonesensial di sepanjang perbatasannya dengan Kanada dan Meksiko.
Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS mengeluarkan peringatan kepada warga untuk tidak bepergian ke Inggris karena tingginya tingkat kasus COVID-19 di sana. [Xinhua]