STOCKHOLM – Jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan intensif terus meningkat di Swedia, dan saat ini total kasus terkonfirmasi menembus angka 900.000, demikian disampaikan otoritas di Stockholm pada Selasa (20/4). Terlepas dari kampanye vaksinasi yang sedang berlangsung, negara itu terus mencatatkan penambahan kasus harian yang tinggi.
Pada Senin (19/4) sore waktu setempat, Swedia melaporkan bahwa ada 416 pasien COVID-19 yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) di seluruh negara tersebut. Pada awal Januari, sebanyak 390 orang membutuhkan perawatan ICU.
“Situasinya sangat genting di beberapa tempat dan kami menyadari trennya tidak akan menurun,” ujar Johnny Hillgren, dokter perawatan intensif yang bertanggung jawab atas register perawatan intensif nasional, kepada kantor berita TT.
Situasinya mengkhawatirkan meski masih ada cukup ranjang perawatan intensif di Swedia serta tidak ada kekurangan peralatan dan pasokan medis, kata Hillgren.
Perawatan intensif sangat membutuhkan banyak staf. Kasarnya, setiap pasien membutuhkan perawatan dari satu orang staf. Staf teknis dan koordinator perawatan juga diperlukan, dan kini kami mendapatkan informasi bahwa para staf mulai kelelahan,” tutur Hillgren kepada TT.
Situasinya sangat sulit di Swedia bagian tengah, misalnya di Uppsala County yang berada di sebelah utara ibu kota.
“Gelombang pandemi saat ini merupakan yang terburuk, situasinya lebih buruk dibandingkan yang pernah terjadi sebelumnya,” kata Mikael Kholer, Direktur Kesehatan dan Perawatan Medis Regional Uppsala, kepada Radio Swedia.
Angka penularan di Swedia termasuk yang terburuk di Eropa dan jauh lebih tinggi daripada negara-negara tetangga, seperti Norwegia dan Finlandia. Menurut statistik terbaru Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, sebanyak 789 kasus baru per 100.000 penduduk dikonfirmasi dalam 14 hari terakhir, menambah jumlah kasus terkonfirmasi sejak awal merebaknya pandemi menjadi hampir 916.830. Sementara total kematian mencapai 13.825, menurut Badan Kesehatan Masyarakat Swedia.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Stockholm .(XHTV)