TOKYO – Fasilitas kesehatan di Prefektur Okinawa di ujung selatan Jepang “kewalahan” dengan lonjakan tajam kasus COVID-19 di saat negara itu bergulat untuk mengatasi gelombang keempat infeksi, seperti disampaikan media setempat pada Kamis (3/6).
Menurut laporan itu, Okinawa, yang memiliki populasi sekitar 1,4 juta jiwa, kini menempati peringkat pertama di antara 47 prefektur Jepang yang mencatatkan jumlah infeksi COVID-19 baru per kapita tertinggi.
Meski dengan adanya tekanan pada rumah sakit, Okinawa, yang dikenal sebagai destinasi liburan populer bagi wisatawan Jepang dan asing karena pantai dan iklim subtropisnya, belum lama ini mengalami gelombang masuk wisatawan domestik, menurut sumber informasi.
Karena fasilitas kesehatan yang kini kewalahan di pulau terbesar kelima di Jepang itu, media setempat melaporkan kasus orang-orang yang teruji positif COVID-19 dengan risiko lebih tinggi mengalami gejala kritis terpaksa melakukan karantina mandiri di rumah.
Seorang dokter setempat mengatakan jika beberapa pasien dapat dirawat di rumah sakit lebih cepat, prefektur tersebut tidak akan kesulitan menghadapi begitu banyak kasus virus.
Pejabat kesehatan pulau itu pada Kamis mengonfirmasi 244 kasus COVID-19 baru, sehingga total infeksi di Okinawa menjadi 17.808.
Sebagai perbandingan, Prefektur Osaka di Jepang barat yang terdampak parah melaporkan 266 kasus baru, menurut angka resmi terbaru Kamis malam, sehingga total kasus di prefektur itu menjadi 100.357.
Sementara itu, Tokyo mengonfirmasi tambahan 508 kasus baru pada total kasus 162.421. Secara nasional, 2.831 infeksi baru dilaporkan pada Kamis, dengan jumlah kematian meningkat 111 menjadi 13.398. [Xinhua]