KUALA LUMPUR – Malaysia akan memperpanjang perintah pengendalian pergerakan (movement control order/MCO) yang saat ini diterapkan di sejumlah area untuk mencakup seluruh wilayah negara tersebut hingga Juni guna meredam lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini, kata Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Senin (10/5).
Dalam pernyataannya, Muhyiddin mengatakan pembatasan itu akan berlaku mulai 12 Mei hingga 7 Juni. Dia menambahkan bahwa kebijakan itu diperlukan mengingat adanya lonjakan kasus baru COVID-19 di seluruh wilayah Malaysia, yang terutama dipicu oleh sejumlah varian baru dan rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi prosedur operasional standar (standard operating procedures/SOP).
“Pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih ketat dan keras guna meredam penyebaran COVID-19 di masyarakat dan untuk menghentikan lonjakan kasus. Malaysia sedang menghadapi gelombang ketiga COVID-19 yang dapat memicu krisis nasional,” tuturnya.
“Keberadaan sejumlah varian baru dengan tingkat penularan yang tinggi, tekanan terhadap sistem kesehatan masyarakat, dan rendahnya tingkat kepatuhan terhadap SOP di berbagai lapisan masyarakat berarti pemerintah harus mengambil tindakan yang lebih drastis untuk mencegah negara ini terperosok ke dalam bencana kesehatan yang lebih parah,” imbuhnya.
Menurut sang perdana menteri, data menunjukkan bahwa aktivitas publik, terutama kegiatan berkerumun di ruang dengan kapasitas terbatas, memicu lonjakan kasus.
Beberapa pembatasan yang akan diterapkan adalah larangan penuh terhadap perjalanan antarnegara bagian dan antardistrik kecuali untuk keperluan darurat, pekerjaan, atau vaksinasi, sementara segala bentuk kegiatan sosial termasuk perayaan, pernikahan, dan liburan dilarang.
Institusi pendidikan akan tetap ditutup dan layanan makan di tempat (dine-in) di restoran tidak diperbolehkan, sementara kendaraan hanya boleh mengangkut tiga penumpang, termasuk sopir.
Perayaan Hari Raya Idul Fitri mendatang juga akan dibatasi.
Namun demikian, seluruh sektor ekonomi akan diizinkan beroperasi asalkan mematuhi SOP.
Sejak pekan lalu, pemerintah Malaysia telah mengumumkan penerapan MCO selama dua pekan di ibu kota Kuala Lumpur dan sejumlah area di negara itu yang melaporkan peningkatan kasus COVID-19.
Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan 3.807 kasus baru COVID-19 pada Senin, sehingga totalnya naik menjadi 444.484.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan dalam pernyataan pers bahwa lima dari seluruh kasus baru itu merupakan kasus impor, sementara 3.802 kasus merupakan kasus penularan lokal.
Tambahan 17 kematian juga telah dilaporkan, sehingga total kematian bertambah menjadi 1.700.
Sekitar 3.454 pasien telah diperbolehkan pulang usai dinyatakan sembuh, menambah total pasien yang telah sembuh dan diizinkan pulang menjadi 405.388 atau 91,2 persen dari total kasus.
Dari 37.396 kasus aktif yang tersisa, 434 di antaranya sedang menjalani perawatan intensif, sementara 224 lainnya membutuhkan bantuan pernapasan. [Xinhua]