HANOI – Hanoi, ibu kota Vietnam, pada Sabtu (24/7) mulai menerapkan aturan jaga jarak sosial (social distancing) paling ketat di negara itu di tengah kembali melonjaknya kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal.
Otoritas kota Hanoi merilis surat edaran terkait hal tersebut pada Jumat (23/7) malam, yang mengatakan bahwa aturan jaga jarak sosial akan sejalan dengan Arahan 16 dari Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, dan akan berlangsung selama 15 hari.
Berdasarkan arahan itu, orang-orang di daerah tersebut harus tetap berada di rumah dan hanya boleh keluar untuk kebutuhan dasar seperti membeli makanan atau obat-obatan, atau bekerja di pabrik dan usaha yang masih boleh beroperasi.
Perkumpulan di tempat umum selain tempat kerja, sekolah atau rumah sakit, dibatasi maksimal dua orang. Warga lokal juga harus mengirim surat keterangan kesehatan secara daring (online) setiap hari.
Hingga Sabtu pukul 06.00 waktu setempat, Hanoi melaporkan 884 kasus terkonfirmasi COVID-19 sejak wabah itu mulai kembali melonjak pada akhir April lalu. Hampir setengah dari kasus-kasus tersebut terdeteksi sejak awal Juli ketika kasus penularan lokal kembali terkonfirmasi di Hanoi setelah sempat nihil kasus serupa selama sembilan hari, menurut media lokal VnExpress. [Xinhua]