KUALA LUMPUR – Malaysia pada Sabtu (22/5) mengumumkan upaya pembatasan lanjutan yang diperketat di bawah perintah pengendalian pergerakan (movement control order/MCO) di saat total akumulatif kasus COVID-19 di negara itu melampaui angka 500.000.
Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, yang mengoordinasikan penerapan pembatasan COVID-19 di negara itu, dalam jumpa pers mengatakan bahwa 80 persen pegawai negeri dan 40 persen pegawai swasta akan diwajibkan bekerja dari rumah mulai 25 Mei.
Upaya pembatasan lainnya antara lain mempersingkat jam operasional tempat-tempat komersial serta membatasi kapasitas dan frekuensi angkutan umum. Pihak berwenang juga akan memperkuat penegakan hukum bagi mereka yang melanggar pembatasan itu, termasuk memasang lebih banyak penghalang jalan.
Malaysia pada Sabtu mencatat 6.320 infeksi baru COVID-19, sehingga total kasus di negara itu menjadi 505.115, menurut Kementerian Kesehatan Malaysia. Tambahan 50 kematian telah dilaporkan, menambah jumlah kematian akibat COVID-19 menjadi 2.199 kasus.
Sekitar 4.694 pasien telah dipulangkan dari rumah sakit setelah dinyatakan pulih, sehingga jumlah pasien yang pulih dan diizinkan pulang menjadi 449.234 atau 88,9 persen dari total kasus.
Dari 53.682 kasus aktif yang tersisa, 652 menjalani perawatan intensif dan 370 di antaranya membutuhkan alat bantu pernapasan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur. (XHTV)