NEW DELHI – Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di India pada Selasa (18/5) pagi waktu setempat bertambah menjadi 25.228.996 dan total kematian terkait penyakit tersebut tercatat 278.719 kasus, ungkap Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.
Selama 24 jam terakhir, sebanyak 263.533 kasus baru dan 4.329 kematian dilaporkan dari seluruh penjuru negara tersebut.
Sejak 21 April, ini menjadi kali kedua bagi India mencatatkan kasus baru harian COVID-19 di bawah angka 300.000. Namun demikian, jumlah kematian harian sejauh ini mencapai rekor tertinggi.
Menurut pejabat kementerian, sebanyak 21.596.512 orang telah diizinkan meninggalkan rumah sakit setelah kondisinya membaik.
Jumlah kasus aktif di negara tersebut saat ini tercatat di angka 3.353.765, menurut informasi yang dirilis pihak kementerian.
Sementara itu, total 318.292.881 sampel telah diuji sampai dengan Senin (17/5), tunjuk Dewan Penelitian Medis India pada Selasa yang sama. Dari seluruh tes itu, sebanyak 1.869.223 dilakukan pada Senin.
Menurut kementerian, lebih dari 184 juta (184.453.149) orang di India telah divaksin sejak program vaksinasi dimulai pada 16 Januari tahun ini.
Pada 1 Mei, vaksinasi COVID-19 fase ketiga dimulai bagi warga berusia 18 tahun ke atas. Namun demikian, vaksinasi fase ketiga ini masih belum dimulai di banyak tempat atau dilaksanakan dalam laju yang lebih lambat akibat kelangkaan vaksin.
Sejumlah laporan dari banyak negara bagian menyebutkan bahwa orang-orang diminta pulang kembali setibanya di pusat vaksinasi karena ketiadaan persediaan vaksin.
Kasus COVID-19 terus melonjak di India setiap harinya. Pemerintah federal mengesampingkan penerapan lockdown penuh nasional dengan pola tahun lalu untuk mencegah situasi memburuk. Namun demikian, banyak negara bagian memberlakukan jam malam, lockdown akhir pekan, dan lockdown penuh demi meredam penyebaran virus. [Xinhua]