Rata-rata tingkat kemunculan hasil positif pada tes COVID-19 untuk periode tujuh hari mencapai 3 persen pada Minggu, naik dari 1,4 persen pada 13 Maret.
NEW YORK CITY, Kasus COVID-19 kembali melonjak di Negara Bagian New York dengan BA.2, subvarian Omicron, berkontribusi terhadap sebagian besar kasus infeksi.
Rata-rata kasus COVID-19 per 100.000 orang untuk periode tujuh hari naik menjadi 17,8 pada Minggu (3/4), meningkat dari 8,2 tiga pekan lalu, menurut data terbaru yang dirilis oleh otoritas negara bagian tersebut pada Senin (4/4).
Sementara itu, rata-rata tingkat kemunculan hasil positif pada tes COVID-19 untuk periode tujuh hari mencapai 3 persen pada Minggu, naik dari 1,4 persen pada 13 Maret.
Secara spesifik, wilayah Central New York tampaknya akan menjadi pusat penyebaran dengan rata-rata tingkat kemunculan hasil positif pada tes COVID-19 untuk periode tujuh hari tercatat di angka 9,64 persen.
New York City melaporkan rata-rata tingkat kemunculan hasil positif pada tes COVID-19 sebesar 2,21 persen pada Minggu, dengan wilayah Manhattan mengalami peningkatan ke angka 3,17 persen.
Sebanyak 2.553 orang di Negara Bagian New York teruji positif pada Minggu dengan 1.142 orang berasal dari New York City.
Subvarian Omicron BA.2 mencakup 59,6 persen dari total sampel yang dikumpulkan mulai 13 sampai 26 Maret, menurut departemen kesehatan Negara Bagian New York.
“Bagi kita semua, vaksinasi masih menjadi lini pertahanan pribadi terbaik untuk melawan COVID. Seperti kita lihat dengan peningkatan kasus subvarian Omicron BA.2 baru-baru ini, COVID masih ada bersama kita,” ujar Komisaris Kesehatan Negara Bagian New York Mary T. Bassett pada Sabtu (2/4).
Gubernur Negara Bagian New York Kathy Hochul pada Sabtu mengumumkan kelayakan dirinya untuk mendapatkan dosis penguat (booster) vaksin COVID-19 kedua dan menerima dosis boosterkedua itu pada Senin. [Xinhua]