PHNOM PENH – Tiga anjing Kamboja berhasil dilatih untuk mendeteksi COVID-19, kata Direktur Jenderal Pusat Aksi Ranjau Kamboja (Cambodian Mine Action Center/CMAC) Heng Ratana pada Senin (2/8).
Anjing-anjing tersebut telah dilatih dengan sampel aroma, yang dikenal sebagai senyawa organik yang mudah menguap atau Volatile Organic Compound (VOC), pada 48 pasien COVID-19 dari tim teknis Universitas Ilmu Kesehatan Kamboja, dan semua sampel tersebut telah diperiksa dengan polymerase chain reaction (PCR) dan teknik kultur sel untuk memastikan keamanan, katanya.
“CMAC dan Universitas Ilmu Kesehatan bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan anjing pendeteksi COVID-19, dan pada tahap awal ini, kami dengan senang hati menginformasikan bahwa tiga anjing pendeteksi CMAC dapat mendeteksi VOC dari 48 pasien COVID-19 dan tujuh anjing lainnya membuat kemajuan luar biasa,” tulis Ratana di halaman Facebook-nya.
Anjing-anjing yang terlatih itu dapat mengendus dan mendeteksi sampel aroma dalam waktu 10 hingga 15 detik saja, katanya, seraya menambahkan bahwa penggunaan anjing pendeteksi COVID-19 efektif untuk kerumunan besar seperti bandara, pos pemeriksaan perbatasan internasional, stadion, dan sebagainya.
Pelatihan anjing pendeteksi COVID-19 diadakan atas inisiatif Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen, katanya, seraya menambahkan bahwa anjing-anjing tersebut dilatih oleh pelatih lokal di Pusat Pelatihan CMAC di Provinsi Kampong Chhnang.
Menurut para ahli, tidak ada bukti resmi yang membuktikan bahwa COVID-19 dapat menular dari manusia ke anjing, kata Ratana. [Xinhua]