PHNOM PENH – Kamboja mempercepat kampanye vaksinasi COVID-19 saat tingkat penularan baru penyakit itu terus melonjak, kata Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen pada Kamis (1/7).
Kamboja mengonfirmasi 999 kasus baru COVID-19 pada Kamis, menambah total kasus di negara Asia Tenggara itu menjadi 51.384, ungkap Kementerian Kesehatan Kamboja, seraya menambahkan bahwa 26 kematian baru juga telah dilaporkan, membuat jumlah kematian akibat penyakit itu menjadi 628.
Negara kerajaan itu meluncurkan kampanye vaksinasi COVID-19 pada 10 Februari, yang dimulai dari ibu kota Phnom Penh dan Provinsi Kandal sebelum diperluas ke provinsi lainnya baru-baru ini.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan oleh Televisi Nasional Kamboja (TVK) milik pemerintah, Hun Sen menyampaikan bahwa sejauh ini, sebanyak 4,2 juta warga atau 42 persen dari 10 juta populasi orang dewasa yang ditargetkan, telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19.
“Kami bergegas untuk menginokulasi seluruh 10 juta populasi orang dewasa yang ditargetkan hingga November … dan kemudian, kami akan mempertimbangkan penyediaan vaksin untuk anak-anak berusia di bawah 18 tahun,” tutur Hun Sen.
Sang PM mengatakan bahwa China merupakan pemasok vaksin utama ke Kamboja.
Selain itu, Hun Sen menyatakan bahwa negaranya menggunakan obat-obatan China untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan, dan menyarankan kepada Kementerian Kesehatan Kamboja untuk membeli lebih banyak obat-obatan dari China. “Saya juga mengonsumsi obat-obatan dari China,” imbuh Hun Sen. [Xinhua]