NEW YORK CITY – Amerika Serikat (AS) pada Selasa (15/6) menorehkan pencapaian suram, yaitu 600.000 kematian akibat virus corona, menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.
Dengan total kasus nasional yang melampaui angka 33,4 juta, total kematian di seluruh AS melonjak menjadi 600.012 hingga pukul 12.22 waktu setempat atau pukul 23.22 WIB, menurut data CSSE.
California memuncaki daftar angka kematian di AS, dengan 63.191 kematian. New York melaporkan jumlah kematian tertinggi kedua dengan 53.558 kematian, disusul oleh Texas dengan 51.940 kematian dan Florida dengan 37.265 kematian, demikian ditunjukkan dalam perhitungan CSSE.
Negara-negara bagian lainnya yang juga mencatatkan lebih dari 20.000 kematian meliputi Pennsylvania, New Jersey, Illinois, Georgia, Michigan, dan Ohio.
AS masih menjadi negara yang terdampak paling parah oleh pandemi, dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di dunia, menyumbang hampir 20 persen dari total kasus global dan lebih dari 15 persen total kematian global. Tahun lalu, kematian akibat COVID-19 di AS mencapai 100.000 pada 27 Mei, menembus angka 200.000 pada 22 September, dan mencapai 300.000 pada 14 Desember. Angka kematian melonjak menjadi 400.000 pada 19 Januari 2021, kemudian mencapai lebih dari setengah juta pada 22 Februari 2021.
Butuh waktu hampir empat bulan bagi angka kematian nasional untuk naik dari 100.000 ke 200.000, kurang dari tiga bulan untuk melonjak dari 200.000 ke 300.000, dan hanya sebulan lebih untuk meroket masing-masing dari 300.000 ke 400.000 dan 400.000 ke 500.000.
Kematian akibat COVID-19 di AS bertambah dengan kecepatan yang lebih lambat dari 500.000 ke 600.000 dalam kurun waktu hampir empat bulan, menurut data yang dihimpun Universitas Johns Hopkins. [Xinhua]