PARIS – Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Prancis melampaui angka 10.000 pada Senin (16/8) untuk pertama kalinya sejak Juni, saat langkah-langkah yang lebih ketat diterapkan dalam upaya menghentikan penyebaran virus tersebut.
Hingga Senin, sebanyak 10.151 orang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19, menurut otoritas kesehatan Prancis. Kali terakhir lebih dari 10.000 orang dirawat di rumah sakit akibat virus tersebut di Prancis adalah pada 22 Juni.
Sejumlah besar kasus rawat inap ini terkonsentrasi di Bouches-du-Rhone di bagian selatan negara itu, di wilayah Paris, dan di wilayah seberang laut Prancis termasuk Guadeloupe, Martinique, dan La Reunion.
Jumlah pasien dalam perawatan intensif juga meningkat menjadi 1.908 dari 1.852 yang tercatat pada Minggu (15/8).
Mulai Senin, “kartu kesehatan” akan menjadi syarat untuk memasuki pusat perbelanjaan yang memiliki luas area lebih dari 20.000 meter persegi di wilayah dengan tingkat insiden COVID-19 di atas 200 kasus per 100.000 penduduk dalam setiap pekan. Sebagian besar pusat perbelanjaan ini terletak di bagian selatan Prancis dan di wilayah Paris.
Kartu kesehatan, yang membuktikan pemegangnya telah mendapat dua dosis vaksin atau baru saja pulih dari COVID-19 atau dinyatakan negatif dari penyakit tersebut, diwajibkan untuk pertemuan lebih dari 50 orang di pusat-pusat rekreasi dan budaya (seperti bioskop dan museum) sejak 21 Juli. Pada 9 Agustus, kartu ini menjadi persyaratan untuk memasuki kafe, bar dan restoran, gym, dan bahkan rumah sakit kecuali untuk keadaan darurat.
Sejak Agustus, Prancis mengalami kenaikan rata-rata kasus baru selama tujuh harian menjadi lebih dari 20.000, dari sekitar 2.000 pada akhir Juni. [Xinhua]