YERUSALEM – Israel pada Senin (1/11) mulai mengizinkan wisatawan yang telah divaksinasi memasuki negara itu untuk kali pertama sejak pandemi COVID-19 merebak di Israel pada Maret 2020.
Sejauh ini, warga non-Israel hanya diizinkan memasuki Israel dalam kondisi tertentu, termasuk kelompok wisatawan dalam jumlah terbatas.
Menurut Kementerian Kesehatan Israel, mulai sekarang, mereka yang tidak tinggal di negara yang berstatus “merah” dengan morbiditas tinggi dalam dua pekan sebelum tiba di Israel akan diizinkan masuk.
Pengunjung harus sudah divaksinasi dengan salah satu dari delapan merek vaksin COVID-19 berikut ini, yakni vaksin Sinopharm, Sinovac, Moderna, Pfizer, Janssen, AstraZeneca, Covishield dan SputniK-V.
Wisatawan yang telah sembuh dari virus COVID-19 juga akan diizinkan memasuki Israel jika mereka menunjukkan sertifikat yang dapat diverifikasi secara digital oleh sistem Kementerian Kesehatan.
Selain itu, setiap pengunjung akan diminta untuk menunjukkan hasil negatif tes virus corona yang diambil 72 jam sebelum kedatangan di Israel dan mengisi serta menyerahkan pernyataan masuk.
Kementerian tersebut menggarisbawahi bahwa syarat itu hanya berlaku untuk kedatangan melalui Bandar Udara Internasional Ben Gurion di luar Tel Aviv.
Seluruh kedatangan juga harus melakukan tes virus corona lagi di bandara Israel dan menjalani karantina hingga 24 jam sampai hasil tesnya keluar.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)