YERUSALEM – Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein pada Minggu (23/5) mengumumkan bahwa pada 1 Juni, hampir semua pembatasan anti-COVID-19 di negara tersebut akan dicabut.
Dalam pernyataannya, sang menteri menjelaskan bahwa keputusan itu diambil “mengingat rendah dan stabilnya tingkat morbiditas di Israel yang telah berlangsung untuk waktu lama.”
Berdasarkan keputusan tersebut, sejumlah bisnis di Israel tidak akan lagi membutuhkan lencana ungu, yang mewajibkan pengukuran suhu tubuh di pintu masuk, penjagaan jarak antarpengunjung, penempatan sekat antara pembeli dan penjual, dan sebagainya.
Tiket hijau, yang mewakili izin untuk masuk ke lokasi indoor termasuk restoran dan bioskop bagi warga yang sudah sembuh atau menjalani vaksinasi, juga akan dibatalkan.
Namun, kewajiban untuk mengenakan masker di dalam ruangan akan tetap berlaku.
Selain itu, pembatasan untuk masuk dan keluar dari Israel tidak akan dicabut, dan jika perlu justru akan diperketat, sebut sang menteri.
Seraya menyebutkan bahwa Israel “mulai kembali normal”, Edelstein mengatakan bahwa “berkat upaya keras sistem perawatan kesehatan dan kepatuhan warga Israel yang luar biasa, kampanye vaksinasi terbaik dapat dilaksanakan, yang berimbas pada rendahnya tingkat morbiditas.”
Sampai saat ini, sekitar 5,44 juta orang, atau sekitar 58,3 persen dari total populasi, telah divaksinasi di Israel.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan 11 kasus baru COVID-19 pada Minggu, menambah total kasus di Israel menjadi 839.319, sementara total kematian akibat COVID-19 bertambah lima menjadi 6.402.
Jumlah warga yang sudah mengikuti vaksinasi COVID-19 di Israel telah melampaui angka 5,44 juta, atau 58,3 persen dari total populasi.
Saat ini, jumlah kasus aktif di Israel tercatat di angka 510. Sebagai pembanding, jumlah kasus aktif di Israel mencapai puncak sekitar 88.000 kasus pada Februari tahun ini. [Xinhua}