SAO PAULO – Institut Butantan di Brasil, sebuah fasilitas penelitian medis yang dikelola negara dan berbasis di Sao Paulo, pada Rabu (28/4) mulai memproduksi ButanVac, vaksin buatan Brasil pertama untuk melawan penyakit virus corona baru (COVID-19), demikian diumumkan Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Joao Doria.
“Ini akan menjadi vaksin pertama yang diproduksi sepenuhnya di Brasil, tanpa harus mengimpor bahan baku,” kata Doria dalam konferensi pers di institut tersebut, yang didanai oleh pemerintah negara bagian itu.
Produksi dimulai untuk 18 juta dosis pertama yang direncanakan hingga pertengahan Juli mendatang, meskipun Badan Regulator Kesehatan Brasil (Anvisa) belum menyetujui penggunaan vaksin tersebut.
Institut itu juga memproduksi dan mengemas vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, Sinovac Life Sciences. Sejak 17 Januari, CoronaVac telah digunakan sebagai bagian dari kampanye vaksinasi Brasil untuk memerangi virus corona.
“Pada paruh pertama Juli, vaksin itu akan siap digunakan segera setelah mendapat izin dari Anvisa. Produksi ButanVac dapat mencapai 100 juta atau 150 juta dosis hingga akhir tahun,” ujar Doria.
Anvisa pada Selasa (27/4) meminta lebih banyak dokumen dari institut tersebut sebelum mengizinkan dimulainya uji coba ButanVac pada manusia.
“Kami berharap Anvisa memahami situasi mendesak ini,” kata Doria, yang negara bagiannya merupakan area yang terdampak paling parah oleh COVID-19 di Brasil.
Butantan, produsen utama vaksin influenza di Belahan Bumi Selatan sekaligus pemasok utama Kementerian Kesehatan Brasil, mewakili 85 persen konsorsium internasional yang terlibat dalam penelitian vaksin baru.
Pemerintah Sao Paulo mengatakan bahwa 1.800 sukarelawan akan berpartisipasi dalam tahap pertama dan kedua uji coba manusia setelah izin dikeluarkan. [Xinhua]