LONDON – Sebanyak 49.156 orang di Inggris teruji positif COVID-19, menandai kenaikan infeksi harian tertinggi sejak aturan karantina wilayah (lockdown) di Inggris berakhir tiga bulan lalu, menurut data resmi yang dirilis pada Senin (18/10).
Selama enam hari berturut-turut, lebih dari 40.000 kasus baru telah dilaporkan di Inggris, menambah jumlah akumulatif infeksi COVID-19 di negara itu menjadi 8.497.868.
Total kematian terkait virus corona di Inggris bertambah 45 menjadi 138.629. Angka tersebut hanya mencakup kematian warga yang meninggal selama periode 28 hari usai mendapatkan hasil tes positif pertama mereka. Saat ini, terdapat 7.097 pasien yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19.
Data terbaru itu muncul di saat Downing Street mengakui bahwa musim dingin akan “menantang” ketika ditanya perihal meningkatnya infeksi virus corona.
Juru bicara resmi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Downing Street “mengawasi dengan sangat cermat” statistik terbaru itu, namun tingkat infeksi, rawat inap, dan kematian saat ini “masih sejalan” dengan pemodelan pemerintah sebagaimana ditetapkan beberapa bulan lalu.
“Program vaksinasi akan terus menjadi garis pertahanan pertama kami, bersama dengan upaya perawatan baru, pengujian, dan saran kesehatan masyarakat,” ujar juru bicara itu.
Lebih dari 85 persen warga berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah menerima dosis vaksin pertama mereka, dan lebih dari 78 persen di antaranya telah menerima dosis kedua, papar data terbaru itu. [Xinhua]