Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan Inggris belum akan beralih ke Rencana B pembatasan pemerintah, meski negara-negara di Eropa menghadapi sejumlah langkah pengetatan yang meliputi karantina wilayah (lockdown) dan kewajiban vaksin karena lonjakan kasus.
Rencana B meliputi anjuran untuk bekerja di rumah dan kewajiban mengenakan masker dalam skenario tertentu.
LONDON, Inggris melaporkan 40.004 kasus infeksi baru COVID-19, sehingga menambah jumlah kasus nasional menjadi 9.845.492, menurut data resmi yang dirilis pada Minggu (21/11).
Negara itu juga melaporkan tambahan 61 kematian terkait virus corona. Jumlah kematian akibat virus tersebut di Inggris kini mencapai 143.927, dengan 8.079 pasien COVID-19 masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Data terbaru itu muncul setelah Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan Inggris belum akan beralih ke pembatasan Rencana B pemerintah, meski negara-negara di Eropa menghadapi sejumlah langkah pengetatan yang meliputi karantina wilayah (lockdown) dan kewajiban vaksin karena lonjakan kasus.
Rencana B meliputi anjuran untuk bekerja di rumah dan kewajiban mengenakan masker dalam skenario tertentu.
Namun, Chris Hopson, kepala eksekutif Penyedia Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) mengatakan NHS berada di bawah “tingkat tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya” pada periode ini tahun ini.
Hopson mengatakan kepada Sky News bahwa layanan kesehatan mengalami “tingkat yang sangat tinggi dari orang-orang yang berdatangan ke unit kecelakaan dan gawat darurat” dengan “layanan ambulans benar-benar berada di bawah tekanan.”
Lebih dari 88 persen warga berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah mendapatkan dosis vaksin pertama mereka dan lebih dari 80 persen telah menerima kedua dosis vaksin, menurut data terbaru. Sementara itu, sekitar 26 persen telah menerima suntikan penguat (booster), atau dosis vaksin ketiga. [Xinhua]