LONDON – Inggris melaporkan 32.367 kasus baru virus corona dalam periode 24 jam terakhir, membuat total kasus penyakit itu di negara tersebut menjadi 5.089.893, menurut data resmi yang dirilis pada Sabtu (10/7).
Inggris juga mencatat 34 kematian baru terkait virus corona. Total kematian terkait virus corona di negara itu kini mencapai 128.399. Angka tersebut hanya mencakup orang-orang yang meninggal dalam waktu 28 hari setelah pertama kali teruji positif.
Hampir 87 persen orang dewasa di negara itu telah mendapat suntikan dosis pertama vaksin COVID-19, sementara lebih dari 65 persen telah menerima dosis kedua, tunjuk data resmi.
Sejumlah menteri mempertimbangkan untuk mengecualikan staf Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) di Inggris yang telah divaksin lengkap dari kewajiban isolasi mandiri jika mereka terlacak sebagai kontak penderita COVID-19, seperti dilaporkan BBC pada Sabtu.
BBC mengutip pernyataan sumber anonim yang menyebut bahwa belum ada keputusan yang diambil dan beberapa menteri ingin melihat bukti bahwa langkah tersebut aman untuk diambil.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid menyampaikan bahwa mulai 16 Agustus, warga Inggris yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 tidak lagi diwajibkan menjalani karantina mandiri jika mereka menjalin kontak dengan seseorang yang teruji positif.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (5/7) mengonfirmasi bahwa sebagian besar pembatasan terkait virus corona akan dicabut pada 19 Juli sebagai bagian dari tahap terakhir dalam peta jalan Inggris untuk keluar dari karantina wilayah (lockdown), kendati mendapat peringatan dari sejumlah ilmuwan bahwa mencabut semua pembatasan dalam tahap ini akan meningkatkan kemungkinan penyebaran varian berbahaya.
Demi mengembalikan kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat, serta Uni Eropa berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus corona. [Xinhua]