LONDON – Tambahan 1.671 orang di Inggris telah teruji positif COVID-19, menambah total kasus virus corona di negara itu menjadi 4.420.201, menurut data resmi yang dirilis pada Minggu (2/5).
Negara tersebut juga melaporkan tambahan 14 kematian akibat virus corona, sehingga jumlah kematian akibat COVID-19 di Inggris saat ini mencapai 127.538. Angka itu hanya mencakup kematian orang yang meninggal dalam 28 hari setelah hasil tes positif pertama mereka.
Lebih dari 34,5 juta orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona, menurut data resmi terbaru tersebut.
Sementara itu, lebih dari 15 juta orang di Inggris saat ini telah menerima dua dosis vaksin virus corona, yang berarti mayoritas warga lanjut usia dan kelompok paling rentan telah menjalani inokulasi penuh untuk melawan COVID-19.
Media Inggris pada Minggu melaporkan bahwa tes aliran lateral harian dapat digunakan sebagai cara untuk mencegah isolasi rumah bagi mereka yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang positif terpapar virus corona.
Saat ini, orang-orang tersebut diwajibkan untuk menjalani karantina di rumah selama 10 hari. Namun, upaya itu dapat dibatalkan jika sebuah uji coba di Inggris, yang memberikan tes aliran lateral harian kepada sebanyak 40.000 orang, menuai sukses, seperti dilaporkan Sky News.
Uji coba tersebut akan dimulai pada 9 Mei mendatang dan para kontak dekat orang yang terinfeksi akan dihubungi melalui telepon dan menjalani tes tujuh hari jika mereka memutuskan untuk ikut serta dalam penelitian tersebut.
Mereka harus melakukan pengujian mandiri setiap pagi selama tujuh hari. Mereka akan dibebaskan dari aturan isolasi rumah setiap hari jika hasil tes mereka negatif, selama mereka tidak menunjukkan gejala virus corona.
Tes aliran lateral memberi hasil dalam waktu sekitar 30 menit. Namun, tes ini dianggap kurang sensitif dibandingkan tes PCR (polymerase chain reaction), yang hasilnya biasanya dikeluarkan dalam 24 jam atau lebih, menurut BBC.
Para ahli telah memperingatkan bahwa meskipun terdapat kemajuan dalam peluncuran vaksin, Inggris “masih belum keluar dari masalah” di tengah kekhawatiran varian baru COVID-19, terutama yang pertama kali muncul di Afrika Selatan, Brasil, dan India, serta gelombang ketiga pandemi di Benua Eropa.
Untuk mengembalikan kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, China, Rusia, Amerika Serikat, serta Uni Eropa terus berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin virus corona. [Xinhua]