JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Erick Thohir pada Senin (31/5) mengatakan bahwa Indonesia kembali menerima kiriman (batch) vaksin COVID-19 buatan China dalam jumlah besar.
“Hari ini, kita kembali menerima kedatangan vaksin Sinovac untuk digunakan oleh masyarakat Indonesia,” ujar Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi COVID-19, dalam sebuah konferensi pers virtual di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
Hingga saat ini realisasi pelaksanaan vaksinasi di Indonesia telah mencapai total 26,85 juta dosis, kata sang menteri, seraya menambahkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.
Namun, dia mengatakan Indonesia masih tertinggal dari negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat dalam hal vaksinasi. Dia juga berharap Indonesia, yang memiliki penduduk lebih dari 270 juta jiwa, dapat terus meningkatkan tingkat vaksinasinya.
Menurutnya, vaksinasi akan membantu Indonesia membendung infeksi COVID-19 dan mempercepat upaya pemulihan perekonomian nasional.
Pemerintah Indonesia sejak awal konsisten dengan program berslogan “Indonesia Sehat, Indonesia Kerja, dan Indonesia Tumbuh”, sehingga penanganan vaksinasi dan pandemi COVID-19 menjadi tugas yang paling penting, tambah sang menteri BUMN.
Vaksin dalam jumlah besar itu, yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi China Sinovac Biotech, akan diproses dan ditangani oleh produsen vaksin Indonesia, Bio Farma.
Dengan kedatangan batch tersebut, total vaksin yang diterima Indonesia berjumlah 92.910.500 dosis, termasuk 81,5 juta dalam jumlah besar. [Xinhua]