JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pada Kamis (7/10) mengatakan pihaknya telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) untuk vaksin COVID-19 Zifivax yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi China Anhui Zhifei Longcom.
“Hari ini, BPOM kembali mengumumkan bahwa kami telah menyetujui satu produk vaksin COVID-19 dengan nama dagang Zifivax yang dikembangkan dengan platform sub-unit protein rekombinan,” seperti disampaikan Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers virtual.
Penny menjelaskan bahwa vaksin Zifivax telah melewati uji klinis tahap ketiga dengan 28.500 subjek di Indonesia, Uzbekistan, Pakistan, Ekuador, dan China.
Di Indonesia, uji klinis tahap ketiga itu melibatkan sekitar 4.000 orang berusia 18-59 tahun.
Uji klinis tersebut menyimpulkan bahwa kemanjuran vaksin Zifivax mencapai 81,71 persen setelah tujuh hari penyuntikan dan 81,4 persen setelah 14 hari penyuntikan.
Zifivax juga efektif terhadap varian baru virus SARS CoV-2 yaitu Alfa (92,93 persen), Gamma (100 persen), Delta (77,47 persen), dan Kappa (90,0 persen).
Zifivax merupakan vaksin kesepuluh yang menerima izin penggunaan darurat dari pemerintah Indonesia. [Xinhua]