NEW DELHI – Pemerintah India pada Senin (3/5) mengizinkan mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani tahun kelima dalam program sarjana kedokteran dan ilmu bedah untuk ditugaskan dalam penanggulangan COVID-19 di bawah pengawasan fakultas mereka.
Pemerintah federal juga memutuskan bahwa personel kesehatan dengan kriteria tersebut yang bertugas dalam penanggulangan COVID-19 selama 100 hari akan diprioritaskan dalam rekrutmen pemerintah reguler selanjutnya.
Para mahasiswa kedokteran tersebut dapat diberdayakan untuk telekonsultasi dan pemantauan kasus COVID-19 ringan di bawah pengawasan fakultas. Sementara perawat yang berkualifikasi akan ditugaskan sebagai perawat purnawaktu di bawah pengawasan perawat dan dokter senior.
Keputusan-keputusan itu diambil dalam pertemuan utama yang dipimpin oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Pertemuan itu meninjau ulang kebutuhan yang semakin meningkat akan sumber daya manusia yang memadai untuk merespons lonjakan kembali COVID-19 di negara tersebut.
Diputuskan pula bahwa ujian masuk kedokteran, National Eligibility cum Entrance Test (NEET), ditunda selama setidaknya empat bulan. Ujian tersebut tidak akan digelar sebelum 31 Agustus. [Xinhua]