SYDNEY – Dua ilmuwan dari Universitas Leeds membantah laporan Wall Street Journal (WSJ) yang mengklaim teori kebocoran laboratorium COVID-19, dengan mengatakan bahwa tidak ada bukti yang diberikan dalam laporan WSJ yang secara ilmiah mendukung konsep kebocoran laboratorium dari sebuah virus rekayasa genetika.
Artikel tersebut, yang ditulis oleh Keith Grehan, research fellow biologi molekuler, dan Natalie Kingston, research fellow virologi, dipublikasikan pada Rabu (23/6) di Conversation, sebuah outlet media daring yang menerbitkan berita dan artikel yang ditulis oleh para akademisi dan peneliti.
“Para penulis artikel WSJ itu berpendapat bahwa Sars-CoV-2 berasal dari laboratorium berdasarkan keberadaan urutan ‘CGG-CGG’. Mereka mengklaim ini merupakan pasangan kodon (kode genetik) yang ‘mudah tersedia dan cocok’ yang dipilih oleh para ilmuwan untuk digunakan dalam memproduksi asam amino arginina. Namun, bagi siapa pun yang memahami teknik yang diperlukan untuk modifikasi genetik, CGG ganda ini biasanya tidak lebih sulit atau mudah untuk diproduksi dibandingkan pasangan kodon lain yang mengodekan arginina,” papar artikel tersebut.
“Sayangnya, banyak artikel media lain tampaknya telah menerima dan merepetisi klaim dari laporan WSJ,” lanjut artikel itu.
“Asal-usul Sars-CoV-2 mungkin masih belum terpecahkan, tetapi tidak ada bukti yang diberikan dalam laporan WSJ yang secara ilmiah mendukung konsep kebocoran laboratorium dari sebuah virus rekayasa genetika,” imbuh artikel tersebut. [Xinhua]