NEW DELHI – Gelombang ketiga wabah COVID-19 tak bisa dihindari di India mengingat tingginya tingkat penyebaran virus saat ini, kata Penasihat Ilmiah Utama Pemerintah Federal India K. Vijay Raghavan pada Rabu (5/5).
“Namun, belum jelas kapan gelombang ketiga ini akan terjadi. Kita harus bersiap menghadapi gelombang baru. Varian-varian baru akan muncul di seluruh dunia dan juga di India, tetapi varian-varian yang meningkatkan penularan kemungkinan akan stabil,” kata Raghavan kepada media.
India saat ini sudah dibuat kewalahan menghadapi gelombang kedua wabah COVID-19 yang mematikan. Negara itu pada Rabu melaporkan rekor kematian baru dengan 3.780 korban meninggal dalam 24 jam, menambah totalnya menjadi 226.188, sementara 382.315 kasus baru membawa total kasus positif ke angka 20.665.148.
Menurut Raghavan, varian virus corona yang menyebar saat ini ditularkan sebagai galur asli.
“Varian ini tidak memiliki sifat penularan baru. Virus ini menginfeksi manusia dengan cara yang membuatnya lebih mudah ditularkan saat masuk ke tubuh manusia, mereplikasi diri dan terus berlanjut, sama seperti aslinya,” kata penasihat ilmiah itu.
Menurut Raghavan, vaksin sudah efektif melawan varian-varian yang ada saat ini. Varian-varian yang mampu menghindari sistem kekebalan tubuh dan yang dapat menimbulkan penyakit dengan tingkat keparahan lebih rendah atau lebih tinggi akan bermunculan nantinya.
Para ilmuwan di India dan seluruh dunia saat ini sedang bekerja untuk melawan varian-varian tersebut dan bertindak cepat dalam menangkalnya melalui peringatan dini dan membuat alat-alat yang dimodifikasi. “Ini program penelitian yang terbilang intens, yang sedang berlangsung di India dan luar negeri,” ujar Raghavan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi.(XHTV)