MANILA – Filipina pada Rabu (2/6) memuji pemberian izin penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 CoronaVac, yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China Sinovac Biotech, oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seraya mengatakan hal itu akan meningkatkan kepercayaan warga Filipina terhadap vaksin tersebut.
“Sekarang, tidak hanya Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (Food and Drug Administration/FDA) Filipina yang mengatakan bahwa vaksin Sinovac aman dan efektif, sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga turut menjamin keamanan dan efikasinya,” kata Juru Bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque dalam pernyataannya.
FDA Filipina memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin CoronaVac Sinovac pada Februari, yang membuka jalan bagi pengiriman batch pertama CoronaVac ke negara itu, menjadikannya sebagai vaksin pertama yang menjangkau Filipina.
Filipina memulai program vaksinasinya pada 1 Maret, sehari setelah China menyumbangkan batch pertama vaksin CoronaVac.
Hingga 30 Mei, Filipina telah memberikan lebih dari 5 juta dosis vaksin COVID-19, terutama untuk tenaga kesehatan garis depan, warga lansia, dan mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Negara itu menargetkan untuk memvaksinasi hingga 70 juta orang tahun ini, tergantung pada pasokan vaksin.
Filipina melaporkan total 1.235.467 kasus COVID-19 hingga Selasa (1/6), termasuk 21.012 kematian.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Manila.(XHTV)
![Sebuah mural yang dibuat oleh seniman Nathalie Micallef terlihat di Peace Garden di Gharghur, Malta, pada 3 Juni 2021. Micallef menghabiskan seluruh waktu luangnya sejak Januari mengubah dinding kosong di Gharghur menjadi visual yang hidup. [Xinhua]](https://cdn.wartabuana.com/wp-content/uploads/2021/06/3-10-75x75.jpg)
