WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) berada dalam lintasan yang mirip dengan varian Delta yang merebak awal tahun ini di Inggris, ujar Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS Anthony Fauci pada Selasa (3/8).
“Mengingat percepatan percepatan belum menunjukkan hasil hingga beberapa pekan setelahnya, kami berada dalam perjalanan yang terlihat sangat mirip dengan peristiwa tajam yang dialami Inggris,” tutur Fauci dalam diskusi yang diselenggarakan Center for Strategic and International Studies.
“Untuk memastikan kami tidak terus mengalami percepatan, tapi membalik dan mulai benar-benar menurunkan (jumlah kasus) saat memasuki musim gugur, kami harus memvaksinasi 93 juta orang yang memenuhi syarat, yang saat ini belum divaksin,” tambahnya.
Varian COVID-19 kemungkinan telah berevolusi dalam tubuh orang-orang yang mengalami imunosupresi, kata Fauci.
Varian, seperti yang diketahui, muncul karena tekanan yang diberikan sistem imun pada tubuh manusia terhadap virus itu, sangat mungkin berasal dari infeksi orang-orang yang mengalami imunosupresi, dan penyakit itu dalam tubuh mereka selama berhari-hari sebelum mereka pulih dan/atau virus itu mati, dan kemudian pada dasarnya menyebabkan munculnya sebuah varian,” menurut Fauci.
Hingga Senin (2/8), 70 persen populasi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas AS telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin COVID-19, sementara 60,6 persen orang dewasa lainnya telah mendapatkan vaksinasi penuh, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ( Pusat Pengendalian Penyakit/CDC) AS.
Rata-rata kasus baru harian dalam tujuh hari saat ini naik 64,1 persen dibandingkan data tujuh hari sebelumnya, laporan laporan CDC. Secara nasional, proporsi kasus varian B.1.617.2 (Delta) diprediksi akan meningkat ke angka 82,2 persen. [Xinhua]