BRUSSEL – Sebagian besar vaksin COVID-19 yang saat ini digunakan di Uni Eropa (UE) semestinya efektif terhadap varian yang pertama kali diidentifikasi di India, kata seorang pejabat dari Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) pada Rabu (12/5).
Marco Cavaleri, Kepala Penanganan Ancaman Kesehatan Biologis dan Strategi Vaksin EMA, mengatakan bahwa vaksin messenger RNA (mRNA) “semestinya menjamin perlindungan yang cukup” terhadap varian tersebut.
“Data yang ada tampaknya cukup meyakinkan tentang fakta bahwa vaksin messenger RNA setidaknya akan mampu menetralkan varian ini,” kata Cavaleri.
Sementara itu, vaksin vektor virus juga diperkirakan akan efektif melawan varian tersebut.
“Kami sedang mengumpulkan lebih banyak bukti dari data di lapangan di India, yang menggunakan versi vaksin AstraZeneca tersebut, untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang sejauh mana perlindungan yang diberikan vaksin ini. Sejauh ini secara keseluruhan cukup yakin bahwa vaksin tersebut secara umum akan dapat mengatasi varian,” kata Cavaleri.
Empat vaksin saat ini digunakan di UE setelah mendapatkan otorisasi pemasaran bersyarat dari EMA.
Vaksin dari BioNTech/Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi mRNA, sedangkan vaksin dari AstraZeneca serta Johnson & Johnson menggunakan teknologi vektor virus.
Varian yang dinamakan B1617 tersebut telah menyebar ke 44 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). B1617 dinyatakan sebagai variant of concern (VoC) oleh WHO pada Senin (10/5). [Xinhua]