BEIJING – Lebih dari 704,8 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh China hingga Rabu (2/6), kata Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis (3/6).
Jumlah dosis yang diberikan terus meningkat pada laju yang semakin cepat sejak China mencapai tonggak 100 juta dosis pada 27 Maret lalu.
China hanya membutuhkan waktu 25 hari untuk mencapai tonggak berikutnya, yakni memberikan 200 juta dosis di seluruh negeri. Belakangan, negara itu meningkatkan distribusi vaksinnya dari 600 juta dosis menjadi 700 juta dosis hanya dalam lima hari.
Sebanyak 20 jenis vaksin telah memasuki tahap uji klinis di China sejak tahun lalu, menurut Zheng Zhongwei, pejabat komisi tersebut. “China telah memimpin dalam hal jumlah vaksin yang sedang dikembangkan.”
Sembari mempercepat laju vaksinasi di dalam negeri serta penelitian dan pengembangan vaksinnya, China telah memenuhi komitmennya yang serius untuk menjadikan vaksin COVID-19 sebagai “barang publik global”, meski populasinya sendiri sangat besar dan kekurangan pasokan vaksin terjadi di dalam negeri.
Sejauh ini, China telah menyediakan lebih dari 350 juta dosis vaksin COVID-19 bagi komunitas internasional, termasuk bantuan vaksin ke lebih dari 80 negara berkembang dan mengekspor vaksin ke lebih dari 40 negara. Langkah ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin.
Pada Selasa (1/6), vaksin COVID-19 CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech, juga telah divalidasi untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Vaksin Sinovac merupakan vaksin kedua dari China yang masuk dalam Daftar Penggunaan Darurat WHO, setelah vaksin Sinopharm, yang divalidasi sebelumnya pada bulan lalu.
Validasi ini memberikan bukti kuat bahwa vaksin China aman dan ampuh, selain juga berkontribusi lebih lanjut untuk menjembatani “kesenjangan imunisasi” yang ditimbulkan oleh distribusi vaksin yang tidak setara.
Dalam KTT Kesehatan Global yang digelar pada akhir Mei lalu, China menjanjikan tindakan yang lebih praktis untuk memerangi pandemi di seluruh dunia.
Negara tersebut juga menegaskan kembali dukungannya terhadap perusahaan-perusahaan vaksin China dalam mentransfer teknologi ke negara-negara berkembang lain dan melakukan produksi bersama dengan mereka.
Lebih lanjut, China mengumumkan dukungannya terhadap penghapusan hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19, dan mendukung Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta lembaga internasional lainnya dalam membuat keputusan segera terkait masalah tersebut.
Selain itu, China juga mengusulkan forum internasional tentang kerja sama vaksin untuk menjajaki cara-cara mempromosikan distribusi vaksin yang adil dan merata di seluruh dunia.
“Dengan kapasitas produksi vaksin COVID-19 yang diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini, perusahaan-perusahaan vaksin China dan vaksin buatan China pasti akan berkontribusi lebih besar dalam membangun komunitas kesehatan global bagi semua,” tutur Zheng. [Xinhua]