BEIJING – Kemunculan kembali kasus COVID-19 baru-baru ini di China, yang sebagian besar disebabkan oleh varian Delta, sifatnya lebih kompleks namun epidemi itu secara umum dapat dikendalikan, dikatakan seorang pejabat China.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh He Qinghua, seorang pejabat senior di Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) China, pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh gugus tugas antarlembaga Dewan Negara pada Kamis (5/8) pekan lalu.
“Selama pemerintah lokal secara ketat menerapkan berbagai tindakan pencegahan dan pengendalian, saya pikir epidemi ini sebagian besar akan terkendali dalam dua hingga tiga periode inkubasi,” katanya.
Dia mengakui bahwa gelombang saat ini lebih kompleks dan membebani upaya respons karena banyaknya kasus impor serta mempengaruhi banyak orang dan tempat.
Wabah terbaru ini sebagian besar berasal dari penerbangan yang berangkat dari Rusia dan mendarat di Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, China timur. Pengurutan genom virus lebih lanjut menemukan bahwa semua galur (strain) dalam kemunculan kembali kasus COVID-19 baru-baru ini adalah varian Delta yang sangat menular.
Dalam upaya untuk membendung penyebaran varian Delta, langkah-langkah pencegahan telah diambil di seluruh China, termasuk pengujian berskala besar, karantina wilayah (lockdown) yang ditargetkan, dan pelacakan kontak yang ekstensif.
Hingga 7 Agustus, China Daratan telah menyuntikkan lebih dari 1,77 miliar dosis vaksin COVID-19. [Xinhua]