BEIJING – China selalu mengambil aksi nyata untuk memenuhi komitmennya dalam menjadikan vaksin COVID-19 sebagai barang publik global, dan telah berkontribusi dalam mempromosikan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin secara global, terutama di negara-negara berkembang.
Sebelumnya pada bulan ini, Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (Global Alliance for Vaccines and Immunization) mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian pembelian di muka dengan dua perusahaan farmasi China, Sinopharm dan Sinovac.
Berdasarkan perjanjian tersebut, China akan menyediakan 110 juta dosis vaksin COVID-19 bagi peserta proyek COVAX hingga akhir Oktober, diikuti dengan pasokan jangka panjang, sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar bagi upaya antipandemi di negara-negara berkembang.
China telah mengadopsi sikap terbuka dan kooperatif dalam penelitian dan pengembangan, produksi, serta distribusi vaksin. Negara itu telah memberikan kepada lebih dari 100 negara dan organisasi internasional 500 juta dosis vaksin dan konsentrat vaksin COVID-19, yang meliputi seperenam dari produksi vaksin COVID-19 global saat ini, menurut Kementerian Luar Negeri dan Administrasi Umum Kepabeanan China.
Pemerintah China juga mendukung perusahaan vaksin dalam transfer teknologi ke negara-negara berkembang. Hingga saat ini, perusahaan vaksin China telah memulai produksi bersama di beberapa negara termasuk Uni Emirat Arab, Indonesia, Malaysia, dan Mesir, dengan kapasitas produksi lebih dari 200 juta dosis. [Xinhua]