VIENTIANE – Pemerintah Laos memerintahkan otoritas di seluruh wilayah negaranya untuk secara ketat memantau perbatasan serta mencatat informasi orang-orang yang masuk ke Laos guna mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19.
Warga Laos yang bekerja di Thailand maupun negara-negara lain diperbolehkan kembali ke Laos, tetapi harus masuk melalui pos perbatasan resmi agar para petugas dapat memeriksa mereka terkait COVID-19, lapor harian lokal Vientiane Times pada Senin (17/5).
Kementerian Kesehatan Laos mengkhawatirkan mereka yang masuk ke Laos secara ilegal dengan cara menyeberangi Sungai Mekong, yang saat ini mudah dilakukan karena level air di sungai tersebut sedang rendah.
Otoritas setempat terus menghadapi tantangan dalam memantau orang-orang di pos perbatasan dan membantu kepulangan para pekerja yang terimbas oleh pandemi.
Warga negara Laos yang pulang ke negaranya harus menunjukkan surat dari kedutaan atau konsulat mereka yang memberikan izin perjalanan ke pos perbatasan tertentu pada hari tertentu, serta sertifikat kesehatan yang menyatakan mereka layak melakukan perjalanan.
Semua orang yang melintasi perbatasan akan diperiksa dan diberi tahu tentang fakta-fakta dasar COVID-19 maupun apa yang diharapkan selama perjalanan. Mereka kemudian akan dikirim ke sebuah fasilitas karantina.
Komite Gugus Tugas Nasional Laos untuk Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 menyerukan kolaborasi yang lebih baik di sektor kesehatan guna menekan risiko penularan virus lintas perbatasan. Komite tersebut saat ini sedang bekerja sama dengan otoritas setempat untuk menilai kesiapan maupun respons mereka terhadap ancaman virus.
Sampai dengan Minggu (16/5), total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Laos berada di angka 1.591, dengan dua kematian dan 574 orang tengah dirawat di rumah sakit.
Laos melaporkan dua kasus COVID-19 pertamanya pada 24 Maret tahun lalu. [Xinhua]